JAKARTA – Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (10/12/2025). Tak hanya Ardito, KPK juga menangkap sejumlah anggota DPRD dan pihak swasta.
Hal tersebut dibenarkan oleh Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto saat dikonfirmasi melalui pesan tertulis pada Rabu malam. “Benar Bupati Lampung tengah (yang) diamankan,” ujar Fitroh.
Penangkapan tersebut diketahui berkaitan dengan dugaan suap perihal pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).
Para pihak yang di-OTT tersebut sudah tiba di gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Ardito pun tak berbicara banyak kepada awak media.
Anak buah Bahlil Lahadalia itu hanya meminta supaya bisa masuk ke gedung antirasuah itu. “Boleh lewat,” kata Ardito saat digiring memasuki Gedung Merah Putih KPK.
Berdasarkan ketentuan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum para pihak dimaksud.
Siapa Ardito Wijaya?
Sebelum terjun ke dunia politik, Ardito Wijaya lebih dahulu meniti karier di bidang kesehatan sebagai dokter. Pada 2010, ia memulai pengabdian sebagai dokter di Puskesmas Seputih Surabaya, Lampung Tengah. Selama periode 2010-2011, Ardito bertugas sebagai dokter umum dan terlibat langsung dalam pelayanan kesehatan masyarakat pedesaan.
Setelah itu, pada 2011 hingga 2012, ia melanjutkan pengabdian di Puskesmas Rumbia. Pengalaman tersebut memperkuat pemahamannya terhadap persoalan kesehatan masyarakat, khususnya di wilayah dengan keterbatasan akses layanan.
Kariernya kemudian berlanjut di Dinas Kesehatan Lampung Tengah. Pada 2014, Ardito diangkat sebagai Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular (Kabid P2PL), jabatan yang diembannya hingga 2016.
Pengalaman panjang di sektor kesehatan menjadi modal penting saat Ardito terjun ke politik. Pada 2021, ia terpilih sebagai Wakil Bupati Lampung Tengah mendampingi Musa Ahmad dan menjabat hingga periode 2026.
Dalam kontestasi Pilkada tersebut, Ardito diusung oleh PDI Perjuangan, meski diketahui ia merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Belakangan, Ardito resmi bergabung dengan Partai Golkar sejak Agustus 2025.


