JAKARTA – Pemerintah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memberi kado istimewa kepada guru dan tenaga pendidik menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia (RI).
Jenis kado tersebut antara lain: insentif bagi guru non-ASN, bantuan subsidi upah (BSU) untuk pendidik PAUD non-formal, serta bantuan afirmasi kualifikasi akademik S-1/D-4.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Suharti mengatakan, ketiga program tersebut merupakan wujud nyata perhatian Presiden Prabowo terhadap kesejahteraan dan pengembangan kompetensi guru.
Hal ini kata Suharti sejalan dengan hal yang pernah disampaikan Prabowo pada peringatan Hari Guru Nasional 2024 dan Hari Pendidikan Nasional 2025.
Bantuan insentif diberikan kepada 341.248 guru non-ASN yang sudah memiliki kualifikasi minimal S1 atau D4, namun belum memiliki sertifikasi profesi. Mereka akan menerima insentif sebesar Rp300.000 per bulan selama tujuh bulan, yang dibayarkan sekaligus.
“Jadi, Bapak-Ibu penerima hari ini tentu sebagian besar sudah menerima anggaran sebesar Rp2,1 juta per guru,” kata Suharti di Kantor Kemendikdasmen, Rabu (6/8/2025).
Ia menuturkan pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan profesi guru untuk 808.570 orang pada tahun 2025. Penerima insentif didorong segera mengikuti pendidikan profesi agar berhak atas tunjangan profesi dan tunjangan khusus bagi guru di wilayah 3T.
Program kedua, bantuan subsidi upah yang menyasar 253.407 pendidik PAUD non-formal. Setiap penerima akan mendapatkan Rp600.000 untuk dua bulan.
Sementara itu, program ketiga berupa bantuan afirmasi kualifikasi akademik diberikan kepada guru yang belum memenuhi syarat minimal S1 atau D4. Program ini didukung oleh skema Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
“Kami memulai program afirmasi kualifikasi bagi 12.500 guru yang akan mengikuti pembelajaran dua semester di 112 perguruan tinggi mitra. Sampai hari ini, sekitar 7.000 orang sudah mendaftar,” ujar Suharti.
Ketiga program ini diharapkan dapat memperkuat kualitas layanan pendidikan nasional dan memberikan kepercayaan kepada guru serta sebagai komitmen negara hadir dan peduli terhadap guru.
“Ketiga bantuan tersebut merupakan wujud nyata komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas guru, memperkuat layanan pendidikan, dan memberi kepercayaan kepada para pendidik bahwa negara hadir dan peduli,” tukasnya.
Sementara Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mengapresiasi kebijakan Prabowo tersebut. Menurut Hetifah, program-program ini menjadi wujud nyata keberpihakan pemerintah terhadap guru sebagai ujung tombak pendidikan nasional.
Hetifah menilai langkah ini bukan sekadar bentuk penghargaan simbolis, melainkan komitmen konkret pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas tenaga pendidik.
“Pada momen istimewa kemerdekaan ini, perhatian pemerintah terhadap guru terlihat begitu nyata. Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Presiden Prabowo dan Mendikdasmen Abdul Mu’ti atas inisiatif luar biasa ini. Ini adalah bukti bahwa peningkatan kualitas pendidikan memang menjadi agenda prioritas,” ujar Hetifah di Jakarta, Rabu (6/8).
Ia menambahkan bahwa program-program tersebut sangat selaras dengan visi Asta Cita keempat yang menekankan pentingnya pembangunan manusia unggul melalui pendidikan. Insentif dan beasiswa ini diharapkan meringankan beban para guru, khususnya mereka yang bertugas di daerah dan belum memenuhi kualifikasi akademik minimal maupun status kepegawaian yang pasti.
Hetifah menegaskan komitmennya untuk terus mendorong agar kebijakan afirmatif seperti ini dilanjutkan, diperluas cakupannya, dan dieksekusi secara tepat sasaran. Menurutnya, kesejahteraan dan kompetensi guru merupakan fondasi utama bagi terwujudnya pendidikan berkualitas yang akan melahirkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Lebih lanjut, Hetifah juga menyambut baik kebijakan Presiden yang mengubah sistem pencairan tunjangan guru menjadi langsung ke rekening masing-masing guru. Menurutnya, langkah ini mencerminkan upaya perbaikan tata kelola dengan prinsip transparansi dan efisiensi yang patut terus diperkuat.
Hetifah pun menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh guru Indonesia atas pengabdian dan dedikasi mereka dalam mendidik generasi penerus bangsa. Ia menegaskan bahwa guru adalah sosok penting dalam perjalanan bangsa menuju masa depan yang lebih cerah.
“Terima kasih kepada seluruh guru di Indonesia. Ibu bapak adalah pahlawan sejati yang membentuk karakter dan masa depan anak bangsa. Dirgahayu ke-80 Republik Indonesia. Mari terus bergandengan tangan mewujudkan pendidikan yang adil, merata, dan bermutu bagi seluruh anak negeri,” pungkasnya.