LABUAN BAJO- Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Manggarai Barat, Dr. Bernadus Barat Daya, menyampaikan bahwa calon anggota legislatif dan pejabat publik semestinya mengikuti tes HIV/AIDS sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan.
Hal ini ia ungkapkan dalam kegiatan Sosialisasi dan Edukasi HIV/AIDS bertema “Mabar Tanpa AIDS, Pariwisata Tanpa AIDS” yang berlangsung di Mabar Centre, Desa Watu Cermin, Kecamatan Komodo, pada Sabtu (31/5/2025).
“Coba kalau pemerintah yang mau maju, tes dulu jangan hanya bukti bebas Narkoba yang ditunjuk, bukti bebas HIV/AIDS juga,” jelasnya.
“Setiap DPR yang mau caleg penting untuk menunjukan bukti bebas dari virus HIV/AIDS,” sambung Bernadus.
Sosialisasi ini melibatkan lima organisasi masyarakat (ormas) di Labuan Bajo: DPC ISKA, DPC Pemuda Katolik, DPC WKRI, DPC PMKRI, dan DPC PATRIA. Turut hadir Kepala Puskesmas Batu Cermin, Vinsensius Paul.
Dr. Bernadus mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi yang komprehensif tentang HIV/AIDS, mulai dari cara penularan, pencegahan, hingga cara bersikap terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
“Tidak lain tentu saja lebih banyak orang yang memahami apa itu HIV/AIDS, bagaimana penyebarannya, kemudian kalau sudah terkena, apa yang dilakukan, bagaimana cara kita bersikap dan bertindak terhadap pasien,” jelasnya.
Lebih lanjut Bernadus menjelaskan bahwa “sosialisai juga adalah bagian dari upaya mencerahkan publik sehingga pandangan kita terhadap ODHA itu harus benar,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya mendukung pencapaian target global Three Zeros 2030 yang dicanangkan UNAIDS, yaitu: Zero new HIV infections (tidak ada infeksi baru), Zero AIDS-related deaths (tidak ada kematian akibat AIDS), dan Zero discrimination (tidak ada diskriminasi terhadap ODHA).
Menurutnya, selama ini Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Manggarai Barat secara aktif melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai HIV/AIDS kepada berbagai kelompok masyarakat, seperti pekerja di panti pijat, pekerja seks komersial, dan kelompok LGBT, yang merupakan sasaran utama edukasi KPA.
Saat ditanya soal tantangan selama kegiatan sosialisasi dan edukasi, Bernadus mengatakan dukungan lintas sektor membuat proses sosialisasi berjalan lancar.
“Selama ini tidak ada tantangan, selama ini tidak ada masalah, semua berjalan dengan lancar karena banyak yang membantu kami, misalnya saat kami turun di suatu wilayah maka Puskesmas di situ yang memfasilitasi kami, misalnya mereka mengiapkan jarum, kapas, alkohol dan kami hanya menyediakan Reagan,” pungkasnya.