LABUAN BAJO – Praktik prostitusi online marak terjadi di Labuan Bajo, kota pariwisata super premium di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Para pelaku umumnya menggunakan aplikasi berlogo hijau seperti MiChat untuk mencari pelanggan. Tarif yang ditawarkan bervariasi, mulai dari Rp300 ribu hingga Rp2,5 juta sekali kencan.
Sebagian besar dari mereka mengaku tinggal di kos-kosan ternama maupun hotel elit di Labuan Bajo.
Seorang pengguna akun berinisial D (30) menawarkan jasa seharga Rp400 ribu untuk sekali kencan dengan layanan full service, yang artinya layanan penuh selama berhubungan badan.
Perempuan asal Surabaya yang kini tinggal di Wae Kesambi ini juga mengaku melayani pijat atau Body Massage (BM). “400 pijat dan main,” jelasnya.
Sementara itu, YS, wanita asal Jawa Barat, menawarkan tarif yang lebih murah, yakni Rp300 ribu untuk durasi dua jam. Harga tersebut sudah termasuk hotel dan satu botol bir.
Perempuan berusia 28 tahun ini, yang mengaku tinggal di salah satu hotel ternama di Labuan Bajo, bisa diajak keluar hotel dengan syarat pembayaran uang muka Rp150 ribu. “Bisa kak tapi harus DP (Down Payment) dulu,” ungkapnya.
Hampir sama dengan YS, L, wanita asal Bandung, mematok tarif Rp350 ribu. Ia juga mengaku tinggal di hotel dan memberikan bonus pijat gratis. “Tapi, kalau mau dimijet dulu aku bisa mijet, mijetnya gratis,” katanya.
Sementara itu, YA, yang mengaku tinggal di sebuah hotel berbintang lima, menawarkan tarif Rp600 ribu per jam untuk layanan full service. Jika memesan dua jam, tarif yang dipasang Rp900 ribu “900.000 2 jam full service,” ujarnya.
Selain itu, YA juga menawarkan paket Rp2,5 juta untuk 10 jam dengan layanan full service tanpa batas jumlah hubungan.
Berbeda dengan YA, wanita pemilik akun berinisial S menetapkan tarif Rp700 ribu untuk durasi satu jam. “700 durasi 1 (satu) jam full service dan udah include kamar hotel ya kak,” jelasnya.