BORONG – Nama mantan Bupati Manggarai, Christian Rotok masih disebut oleh sejumlah masyarakat Manggarai Timur (Matim), khususnya warga Desa Poco Lia, Kecamatan Lamba Leda Selatan.
Nama Rotok disebut warga setempat ketika membandingkan pembangunan infrastruktur dengan Bupati Matim, Andreas Agas. Pasalnya, Andreas tidak memperhatikan infrastruktur jalan raya di wilayah tersebut.
Hal tersebut diutarakan oleh seorang warga bernama Hilarius Hardin sembari memperbaiki jalan rusak untuk jalur Uwu menuju Golo Weru. Kata Hardin, jalan kabupaten tersebut diaspal pertama kali pada masa pemerintahan Rotok. Kala itu, Matim masih gabung dengan Kabupaten Manggarai.
“Aspal itu hanya jejaknya Pak Chris Rotok (Christian Rotok-red,” ujar Hardin di lokasi pada Rabu (19/11/2025).
Hardin pun tidak hanya bernarasi dan menunjuk jalan rusak tersebut. Namun Hardin bersama warga lainnya memperbaiki jalan yang berlubang itu secara swadaya.
Para warga secara patungan membeli batu. Sumber keuangan lainnya dari sumbangan pengedara roda dua maupun roda empat.
“Kami sistem swadaya saja. Batu yang kami beli itu sudah satu ret dengan harga satu ret Rp200.000. Lalu uang yang kami dapat ini dari sumbangan orang-orang yang lewat disini,” kata Hardin.
Para warga yang memperbaiki jalan tersebut kata Hardin semuanya dari kampung Uwu. Para warga tersebut bekerja gotong royong atas inisiatif sendiri.
“Kami mulai kerja ini sèjak kemarin. Lalu kami ada inisiatif ini karena banyak mobil travel yang melintas di jalur ini. Kami merasa kasihan saja,” katanya.
Ditegaskan Hardin, warga setempat sudah apatis dengan kinerja Bupati Matim. Pasalnya, keluhan para warga tidak pernah didengar oleh para pejabat baik pemerintah maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Hal terpenting saat ini kata Hardin, jalan tersebut bisa dilewati mobil travel pengangkut penumpang. Apalagi saat ini kata Hardin sudah masuk musim hujan.
“Kami tidak bisa mengharapkan kepada pemda matim. Karena beberapa bulan lalu kami minta bantuan ke Kades Wejang Mawe. Dia jawab dan minta tunggu saja dulu,” tukasnya.


