JAKARTA – Mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) menyelenggarakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Yayasan Sinar Cahaya Kasih, Jln. Kampung China, Tajurhalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/4/2024) lalu. PKM tersebut diikuti oleh 40 mahasiswa semester VI.
Mahasiswa tersebut diterima langsung oleh pihak yayasan. Kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi kepada siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) yayasan tersebut. PKM tersebut bertajuk “Kekerasan di Lingkungan Sekolah”.
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Sinar Cahaya Kasih, Dr. Dirk F. A. Sahetapy, S.H.,M.Th tak menampik adanya kekerasan dalam lingkungan sekolah. Kekerasan kata dia sifatnya agresif atau merugikan secara fisik maupun psikologis.
“Kekerasan ini bisa dilakukan oleh siswa terhadap siswa lain, guru terhadap siswa, atau sebaliknya,” tegas Dirk.
Dirk menyebut kegiatan PKM tersebut sangat relevan dan penting untuk memberikan pemahaman hukum kepada para siswa-siswi. Dan, sebagai langkah preventif di lingkungan sekolah.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari mahasiswa UNPAM yang telah melakukan kegiatan PKM dengan tema “Kekerasan di Lingkungan Sekolah”. Edukasi seperti ini sangat dibutuhkan supaya anak anak lebih memahami bagaimana bentuk-bentuk kekerasan di lingkungan sekolah,” jelasnya.
Sementara Ketua Pelaksana Kegiatan PKM, Tarsisius Risan Nacak mengatakan, pihaknya mengangkat tema tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan siswa-siswi di sekolah tersebut.
Pasalnya kata Risan, kasus kekerasan di sekolah semakin meningkat baik secara verbal maupun non verbal. Hal tersebut bisa merusak tumbuh kembang anak.
“Kekerasan dilingkungan sekolah bukan hanya mencedrai korban secara fisik, tetapi juga meninggalkan luka batin yang mendalam terhadap korban,” jelasnya.
Untuk itu, Risan berharap kepada para guru dan siswa-siswi memiliki tanggungjawab moral untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman dan penuh kasih sayang.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi awal dari kesadaran bersama untuk mencegah dan menanggulangi segala bentuk kekerasan di lingkungan sekolah. Mari kita tumbuhkan budaya saling meghargai dan menyelsaikan konflik tanpa kekerasan,” tegasnya.
Dikatakan Risan, program PKM ini menjadi wujud konkret kontribusi kalangan akademisi dalam menghadapi persoalan sosial yang kompleks di masyarakat, khususnya di lingkungan sekolah.
“Melalui metode penyuluhan yang edukatif, hukum diperkenalkan secara ringan dan relevan kepada generasi muda, sehingga tidak lagi dipandang sebagai hal yang rumit atau jauh dari kehidupan sehari-hari,” jelasnya.