LABUAN BAJO – Sebuah kapal wisata bernama Wifil Putra asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menabrak karang saat hendak kembali ke Lombok usai menyelesaikan perjalanan wisata dari Labuan Bajo.
Peristiwa itu terjadi di perairan Tanjung Cina, saat kapal hendak memasuki Selat Padar, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, sekitar pukul 19.00 WITA, Rabu (14/5/2025).
“Kami terima laporan kurang lebih pukul 19.20 (Wita) , kita menerima kabar bahwa, kapal tersebut nabrak karang, kandas,” jelas Kepala Pos Basarnas Labuan Bajo, Edy Suryono di Pelabuhan Marina, Labuan Bajo kepada awak media pada Rabu (14/05/2025) malam.
Edy menjelaskan bahwa kapal tersebut mengangkut 15 orang, termasuk kapten kapal dan satu pemandu wisata. Namun, ia belum merinci jumlah pasti penumpang dan awak kapal. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
“Proses evakuasi berjalan lancar. Penumpang dibantu dievakuasi oleh kapal Bintang Laut dan dipindahkan ke Basarnas,” ujarnya.
Semua penumpang disebut sebagai wisatawan mancanegara, dan saat ini mereka telah diserahkan kepada agen perjalanan untuk penanganan lebih lanjut.
Lebih lanjut, Edy menyampaikan bahwa kapal dan kaptennya masih berada di lokasi kejadian. Proses evakuasi kapal akan dilakukan saat air laut surut.
Hingga kini, penyebab pasti kecelakaan belum diketahui. Namun, Maksimus Mui, Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Labuan Bajo, memastikan bahwa kejadian ini bukan disebabkan oleh cuaca buruk.
“Kondisi perairan teduh, tadi kondisi laut teduh, hanya kemungkinan ada angin, tapi itu biasa sajalah,” jelasnya.
Ia menduga bahwa kecelakaan kemungkinan terjadi karena kapten kapal kurang memperhatikan navigasi saat air laut sedang surut.
“Mungkin saja karena situasi, mungkin air surut dan kemungkinan besar (kapten) kapal tidak memperhatikan navigasi sehingga menabrak karang,” jelasnya.
Pada kesempatan terpisah, Maksi mengatakan bahwa KSOP Labuan Bajo akan segera memanggil kapten kapal untuk dimintai keterangan lebih lanjut soal kronologi dan penyebab insiden.
“Setelah proses evakuasi kapal, kita akan panggil kapten untuk meminta keterangannya,” tegasnya.
Maksi juga menegaskan bahwa kapal tersebut sebenarnya layak untuk berlayar. “Kapal tersebut neces dan gagah, sangat bersih,” pungkasnya.